Thursday, April 21, 2011

Ingin Menjelajah Dunia

Bismillahirrahmanirrahim...

Dalam sibuk-sibuk ulangkaji untuk paper Quality Assurance, sempat saya meneroka Google Images untuk mendapatkan gambar-gambar pemandangan yang cantik dan menarik. Saat mata tertangkap suatu pemandangan yang sangat cantik, hati tak henti bertasbih memuji keindahan yang Allah ciptakan pada bahagian bumi yang entah sempat atau tidak untuk saya ziarahi. Saya memang sukakan gambar pemandangan kerana ianya indah dan sebagai bukti keagungan Tuhan. Qalbu selalu meronta ingin pergi menjejaki tempat-tempat tersebut, tetapi apakan daya, ongkosnya masih belum cukup.

Di sini saya letakkan gambar yang menjadi wallpaper untuk laptop Dell pink kesayangan saya. Semoga saya dianugerahkan usia yang panjang untuk menjelajahi dunia, melihat kebesaran Tuhan dan mengambil ibrah di setiap kejadian yang Allah ciptakan. Hati dan akal selalu berkata, di setiap pelosok dan ceruk dunia ini, pasti ada kehidupan yang tidak pernah kita bayangkan. Bagaimana mereka meneruskan kehidupan walau disebalik kepayahan, semuanya adalah perancangan Yang Maha Esa.

Subhanallah walhamdulillah wala ilahaillallah Allahu Akbar.

Gambar ini diambil dari website http://www.wallpapersonweb.com/

Tuesday, April 12, 2011

The Story of Two Bestfriends


That day I spoke to a friend and she told me about how things had gone wrong between her and one of her close friends. The argument started off very simply- her friend disagreed with her choice of life partner.
And it has been years since they last spoke.
She knew that she was wrong to argue fiercely with her best friend who was just looking out for her at that time. She knew that she shouldn’t say half the things she said to her. She was wrong on that. But her worse regret was she never tried to amend what was broken and walked away from their friendship.
And now she truly missed her.
I remembered what Charles Caleb Colton said once,
"True friendship is like sound health, the value of it is seldom known until it is lost"
How many of us are blessed with close friends and best friends- the ones whom we knew loved us to the bits, the ones whom we knew would be there for us when we are in need, the ones who dared to give us the blatant truth when others preferred to zip their mouth and let us fall and the ones whom we knew would leak tears from their eyes if we were to leave the world before them?
To my friend, I reminded her of Allaah’s verse in His Quran,
The recompense for an evil is an evil like thereof, but whoever forgives and makes reconciliation, his reward is due from Allah. Verily, He likes not the Zalimun (oppressors)
(Quran 42:40).

Yes, that is the only way to go- reconcile.
We are living a life that is too short to make enemies, to leave things unsaid and to have frictions with the people we love.
This was not what Prophet Muhammad (may Allaah’s peace and blessings be upon him) wanted us to do.
In fact, what our Prophet (PBUH) wanted us to do was this,
"When a man loves his brother he should tell him that he loves him " (Abu Dawud, Tirmidhi)
Tell the people you loved, that you loved them. Take this advice of our beloved Prophet who was sent down to guide us in our lives, who was sent to make our lives better and who only wanted good things for us in this life and hereafter.
Let me share with you a sad poem that depicts the reality of life many of us are facing entitled ‘Forgiving’ written by a wonderful sister and friend - Sister Linda Delgado, a Muslim author from United States of America.

Yesterdays…

What you said hurt me
I responded in anger
You meant to say you were sorry
You didn’t
I meant to forgive you
I didn’t.

What you did was so very wrong
I responded with harsh judgment
You meant to make amends
You didn’t
I meant to be more understanding
I wasn’t.

You meant to call or write
I waited hoping to hear from you
You got busy with life
You forgot
I meant to try again; to call or write
I didn’t.

Tomorrows…

You said, “I might try to change and do better.”
I said, “I won’t budge until I see your sorrow.”
You said, “There is always tomorrow.”
I said, “I will forgive on your tomorrow.
Our tomorrow never came
One of us died.

Today…

There is today.
Don’t hold on to yesterday.
Don’t count on tomorrow.
It may not come
You have today
Don’t let love and hope slip away.

Originally published in Muxlim.com
Graphic Source: Google.com
*truly, no matter what happen, u are still my friend even we are not close like we used to be once. Deep in my heart, i love u, my sweet friend*

Friday, April 8, 2011

Bismillahirrahmanirrahim...

Alhamdulillah, semalam diberi kesempatan olehNya untuk menghadirkan diri ke masjid bagi menyertai program solat hajat dan ceramah bersempena dengan peperiksaan akhir semester yang bakal tiba tidak lama lagi. Dalam slot ceramah/tazkirah, disentuh mengenai bagaimana ingin menghidupkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Ceramah/tazkirah ini disampaikan oleh Al-Fadhil Sheikh Abdul Kareem Fathoni, imam di salah sebuah masjid di Shah Alam (kalau xsilap) usai selepas solat hajat dan bacaan Yasin.

Ustaz memberitahu bahawa membaca Al-Quran ini sebenarnya tidak susah, senang sahaja, cuma,perlu rajinkan diri dan perlu kuat untuk melawan godaan syaitan yang sentiasa tidak jemu untuk melalaikan umat manusia. Al-Quran merupakan penghibur sebenar yang bukan bersifat sementara seperti mana lagu-lagu yang sering kita dengar. Di antara perkara yang boleh dilakukan untuk menghidupkan Al-Quran dalam kehidupan seharian adalah:

a) Jika susah nak tidur, berwudhu' kemudian baca Al-Quran
b) Apabila bosan membaca buku semasa menelaah pelajaran, berehat seketika dengan membaca Al_Quran
c) Saat hati merasa celaru, resah dan gelisah, tenangkanlah ia dengan membaca @ mendengar ayat-ayat suci Al-Furqan ini

Ustaz juga berpesan, sekiranya kita boleh mengeluarkan duit untuk membeli cd-cd lagu mahupun nasyid, kenapa tidak, luangkan sedikit duit untuk membeli cd-cd bacaan Al-Quran oleh Imam-imam yang terkenal. Pastinya ia bukanlah suatu pelaburan yang merugikan. Bercerita mengenai Imam Al-Ghazali yang pernah bertanya kepada guru beliau, bagaimana untuk mudah hafal ilmu yang dipelajari? Guru beliau menjawab, dengan menjauhkan diri dan hati dari fitnah dan maksiat. Dari membuang masa mengumpat, bergosip, menabur fitnah, adalah lebih baik masa yang ada dihabiskan dengan membaca ayat-ayat suci dari Allah supaya bergetar rasa hati dan tenang jiwa.

Sebelum mengakhiri ceramah/tazkirah tersebut, Ustaz Karim menasihatkan para pelajar supaya hidupkan diri dengan membaca Al-Quran, berzikrullah, ikhlas dan juga berkasih sayang sesama teman-teman seperjuangan dalam menuju cinta Allah yang satu. Wallahua'lam.

* Bacalah Al-Quran walaupun hanya 10 ayat sehari. Itulah yang akan membantu menerangi kubur kita kelak. :)

Monday, April 4, 2011

Ingin Cinta Halal? Ini Caranya


CINTA HALAL DAN HIKMAH ISTIKHARAH
Rasa cinta pasti ada, Pada makhluk yang bernyawa
Sejak lama sampai kini, Tetap suci dan abadi
Takkan hilang selamanya, Sampai datang akhir masa.
Perasaan insan sama, Ingin mencinta dan dicinta
Bukan ciptaan manusia, Tapi takdir yang kuasa
Janganlah engkau mungkiri, Segala yang Tuhan beri
**RENUNGKANLAH "ALBUM PELITA HIDUP III: ARTIS HIJJAZ"***
"Cinta ada kekuatan yang mampu..
mengubah duri jadi mawar, mengubah cuka jadi anggur
mengubah malang jadi untung, mengubah sedih jadi riang
mengubah setan jadi manusia, mengubah iblis jadi malaikat
mengubah sakit jadi sihat, mengubah bakhil jadi dermawan
mengubah kandang jadi taman, mengubah penjara jadi istana
mengubah amarah jadi ramah, mengubah musibah jadi mahabbah
Itulah dia Cinta.."
"Sekalipun cinta telah kuuraikan, dan kujelaskan panjang lebar, namun jika cinta kudatangi, aku jadi malu pada keteranganku sendiri..
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang, namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang, sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya, kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta, dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya bagaikan keledai terbaring dalam lumpur..
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan.."
**DIPETIK DARI FILEM "KETIKA CINTA BERTASBIH (1)"***
Melayari kehidupan dunia bagaikan melayari ombak yg sentiasa tidak tenang, dengan tenggelam timbulnya pelbagai perasaan dan emosi. Hanya DIA yang Maha Mengetahui kehebatan dugaan ini.
Terutama apabila dikaitkan dengan perasaan dan rasa cinta fitrah yg diciptakan Allah bersama-sama penciptaan kita di dunia ini, sama ada yg bakal dialami atau sedang dialami oleh sesiapa sahaja, terutama golongan remaja.
Pelbagai ragam disaksikan oleh seluruh dunia, akibat penangan cinta yg diibaratkan api menyala-nyala, yg mana lagi disimbah, lagi marak ia menyala.  Sehubungan itu, utk memadamkannya terus pasti sesuatu yg mustahil utk dilakukan.
Namun, jika ini fitrah dariNYA, maka yg pasti DIA tidak akan menzalimi hambaNYA, dan sudah pasti tersedia satu panduan pengawalan kepada fitrah ini.
Sebagaimana diketahui, nyalaan api memang membahayakan jika dibiarkan, namun jika dikawal dan diekploitasi dgn baik, berbahaya akan bertukar menjadi bermanfaat, seperti utk dijadikan bara memanaskan badan, atau untuk dijadikan tempat memanggang.
Apakah panduan yg DIA sediakan itu? Jawapannya adalah sunnah Rasulullah SAW yg amat menggalakkan perkahwinan.  Kerana hanya kahwin dapat membendung fitrah ini, cinta yg halal disebabkan satu ikatan suci.
Dalam mencari keredaanNYA, perjalanan utk mendapatkan cinta yg halal itu perlu diambil perhatian sebenar-benarnya agar tidak terpesong dek desakan dan hasutan Iblis dan konco-konconya dalam memperindahkan maksiat kpd Al-Khaliq SWT.
Oleh itu, di sini diberikan satu garis panduan dalam mendapat keredhaannya dalam menelusuri medan pencarian cinta yg halal, dengan berpandukan Ayat 235, Surah Al-Baqarah:
وَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا عَرَّضْتُم بِهِ مِنْ خِطْبَةِ النِّسَاء أَوْ أَكْنَنتُمْ فِي أَنفُسِكُمْ عَلِمَ اللّهُ أَنَّكُمْ سَتَذْكُرُونَهُنَّ وَلَـكِن لاَّ تُوَاعِدُوهُنَّ سِرّاً إِلاَّ أَن تَقُولُواْ قَوْلاً مَّعْرُوفاً وَلاَ تَعْزِمُواْ عُقْدَةَ النِّكَاحِ حَتَّىَ يَبْلُغَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
"Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengahwini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kahwin dengan mereka secara rahsia, kecuali sekadar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma'ruf. Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis 'iddahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun."
Walaupun ayat ini, diturunkan bagi penerangan cara melamar dan mengahwini wanita yg masih dalam iddah (dari penceraian hidup atau mati), namun caranya masih boleh dipraktikkan dalam pencarian cinta halal yg diredhaiNYA sentiasa.
Melalui rujukan Tafsir Ibn Kathir, berikut dinyatakan langkah yg perlu diambil perhatian sepanjang perjalanan mendapatkan cinta yg terbaik lagi halal, apabila seseorg lelaki berkenan kpd si dia (perempuan) sebagaimana dinyatakan dlm ayat di atas:
(1) Menyatakan perasaan melalui sindiran dgn kata2 kinayah/berlapik (tersirat) yg baik-baik
(2) Menyembunyikan perasaan di dalam hati dan hanya menyebut-nyebutnya di kalangan org lain, tidak kepadanya secara jelas.
(3) Dilarang sekeras-kerasnya membuat janji rahsia dengan melafazkan perkataan yg tidak sepatutnya secara jelas dan boleh membawa kelalaian dan kemabukan cinta, seperti melafazkan (Aku Cinta Padamu, dan Aku berjanji akan berkahwin dgn mu), tetapi memadailah sekadar kata-kata kinayah/sindiran yg baik (antara sindiran yg baik, saya tertarik/minat dgn mu!) dan yang penting disusuli dengan pengetahuan wali/keluarga.
Daripada langkah yang disebut jelas oleh Allah SWT sebagai panduan, perlu ditekankan juga, segala-galanya juga perlu disandarkan dengan pergantungan kepadaNYA iaitu dengan ISTIKHARAH. Yangg pasti, tiadalah penyesalan/kekecewaan/putus asa bagi yg meminta petunjuk keputusan dariNYA.
Dinasihatkan dalam sebuah athar :
ما خاب من استخار ولا ندم من استشار
Ertinya : Tidaklah rugi sesiapa yang beristikharah ( meminta petunjuk) dan tidak menyesal mereka yang bermesyuarat ( Al-Awsat, At-Tabrani, 6/365)
Dengan mengikuti cara-cara yang Nabi Muhammad SAW tunjukkan, dan dengan doa lengkap baginda ajarkan khas utk ummatnya, maka InsyaAllah di sana akan ada petunjuk terbaik.
Memadailah kita berusaha dengan strategi dan perancangan, dan selebihnya urusanNYA yg menentukan terbaik utk kita, kerana "Ada hal-hal yang harus difikirkan manusia, tetapi ada juga hal-hal yg BUKAN HAK manusia utk memikirkannya.."
Tentang jawapan atau petunjuk Istikharah, tidak menjadi kemestian melalui mimpi atau sebarang petunjuk tertentu, dan kadang-kadang/kebanyakan petunjuk mimpi bukanlah petunjuk yg paling tepat kerana kita bukanlah seseorg yg bersih hatinya, dan kemungkinan mimpi kita telah diganggu oleh Syaitan untuk memayahkan kita dengan jawapan itu.
Justeru, apa yang dianjurkan adalah istikharah diteruskan sehingga ikatan pertalian telah selesai dilaksanakan, dan jawapan sebenar kepada istikharah adalah kelancaran perhubungan kita dengan si dia, tanpa ada sebarang halangan di tengah-tengah jalan.
Berikut adalah beberapa bentuk jawapan yg bakal kita dapat hasil istikharah berterusan dan hikmahnya.
(1) Jika diberi petunjuk positif, maka Alhmdulillah.  Dan teruskan istikharah dan sentiasa bersyukur kepadaNYA.  Hikmahnya adalah TIADA RUGI..
(2) Jika negatif jawapannya, maka itu lah dia hikmah Istikharah iaitu TIDAK KECEWA.
(3) Jika lambat mendapat keputusan maka hikmah Istikharah iaitu TIDAK PUTUS ASA.
Wallahu'alam..
Kesalahan yg biasa dilakukan oleh dua pasangan dalam istikharah, di sini ditegur dan disyorkan penyelesaian seikhlasnya utk kedua-dua, sama ada lelaki atau perempuan:
(1) Sekiranya hasil istikharah menunjukkan ketidakselesaan (dan dia merasakan ini jawapan) pada hati kepada salah seorg, maka dinasihatkan memberitahu kpd pasangan dengan sebaik mungkin, dan diberhentikan..dalam masa yg sama istikharah diteruskan.
(2) Jika didapati jawapan adalah positif, maka digalakkan disegerakan perkahwinan berserta diteruskan lagi istikharah, agar tiada masalah di sepanjang pelaksanaan.
(3) Jika belum mendapat apa-apa kepastian jawapan, maka digalakkan meneruskan istikharah dengan lebih istiqamah.
Adalah menjadi kesalahan dan satu kesilapan besar apabila masing-masing membuat istikharah dan mendapat jawapan, tetapi menyatakan "Saya sudah melaksanakan istikharah, dan jawapannya tidak boleh diberitahu (dirahsiakan), cukuplah saya dan Allah sahaja yg mengetahuinya".
Kenapa kenyataan ini salah, walaupun seolah-olah jika kita perhatikan mempunyai unsur-unsur pergantungan yg tinggi kepada Allah?
Betul! pergantungan kepadaNYA begitu tinggi (hablun minallah memang hebat), tetapi ke mana pergi hablun minan nas. Tidakkah dengan jawapan "gantung tidak bertali" ini akan menyebabkan pihak yg sedang menunggu jawapan, tertunggu-tunggu.  Dan ternanti-nanti, malah menyebabkan fikiran pihak itu terganggu dalam segala urusan, hati pihak itu juga tidak akan tenang.
Alangkah baiknya, jika berterus terang.
قل الحق ولو كان مرا
(Katakanlah benar walaupun pahit), kata-kata Hikmah ini memadai utk menjawab segala-galanya, kerana dengan berterus-terang dan jujur, banyaknya kebaikan dan manfaat untuk semua.
Cukup mudah disebut, tapi agak susah dilaksanakan..BERTERUS TERANG dan JUJUR..
Seterusnya, dinasihatkan kepada yang sedang mengalami masalah ketidakstabilan emosi dalam menghadapi gelombang cinta ini.  Tiada cinta yg sebenarnya kecuali hanya selepas dihalalkan dengan ikatan pernikahan, dan untuk ke arah itu, persediaan mental dan fikizal amat penting.
Oleh itu, sebelum melayan alunan cinta, pastikan kita cukup bersedia dengan perancangan ke arah utk menghalalkan perhubungan, bukan sekadar mahu melayan mengikut tuntutan nafsu muda semata-mata.
Jika perancangan belum pernah terlintas atau perjalanan masih jauh, adalah dinasihatkan cubalah sedaya upaya mengawal arus deras cinta yg hanya bakal menghanyutkan.
Sekali kita hanyut, selamanya kita akan menyesal, kerana dibimbangi KAFFARAH (penghapusan) dosa akan diterima apabila kita berkahwin kelak.  Memang alunannya mengasyikkan sebelum kahwin, tetapi apabila setelah kahwin, alunan ini akan bertukar menjadi sumbang dan menyakitkan telinga.
Kerana percayalah, modus operandi Iblis dan konco-konconya hanyalah mencantikkan serta memperindahkan maksiat, dan menghodohkan serta memburukkan ibadah.
Akhirnya, nasihat ringkas untuk semua yg terlibat dgn hal-hal ini, mulakan dengan ISTIKHARAH pada hari ini, bukan dengan menetapkan "nama si dia" tetapi memadailah dengan menyatakan kepadaNYA "jodoh terbaik untukku"..agar hasil istikharah kita yg berterusan itu, dan jawapannya adalah sesuatu yg terbaik bakal DIA takdirkan.
Bagi mereka yg sedang dalam lamunan dan hanyut ombak, fikir-fikirkanlah utk menghalalkannya, dan jika masih belum bersedia, jangan sesekali bermain "api".
Dan bagi yang belum tiada dan masih dalam proses mencari atau masih belum memikirkan, maka sentiasalah berdoa ada diketemukan yang terbaik dari sisiNYA, dan setiap takdirNYA itu dirangkaikan dengan keredhaannya semata-mata.
Satu analogi utk seseorg yg bersedia ke arah cinta halal atau yg sedang bercita-cita ke arah itu..
"Untuk menjadi nakhoda, apa yang penting pada mulanya adalah persiapan sebuah bahtera yang lengkap dan berusaha sedaya mungkin untuk melihat dari segenap penjuru tentang keadaan bahtera tersebut.  Seterusnya, nakhoda juga perlu menyiapkan diri dengan ilmu-ilmu pengendalian bahtera, serta ilmu-ilmu teknikal yang berkaitan, agar dengan membawa masuk anak-anak kapal ke dalam bahtera seterusnya berlayar, dapat menjamin keselesaan mereka semua.  Yang pasti setiap bahtera berlainan nakhoda dan berlainan lautan menjanjikan pelbagai peristiwa/dugaan yang bakal ditempuh, dan ini semua diatasi dengan ilmu-ilmu yg telah dilengkapi sebelum ini.."
"jika hanya mendayung sampan, jangan sesekali menduga lautan dalam, jika hanya persediaan terlalu sedikit dan masih belum tetap pendirian serta keyakinan, jangan sekali mencuba utk memasuki alam perkahwinan yg menanti dgn 1001 warna kehidupan.."
Walau bagaimanapun, SABAR, TAWAKKAL & TAQWA itulah kunci segala-galanya..
اللهم إني أسألك حبك وحب من يحبك وحب ما يقرني إليك وأدخلني الجنة مع الحب
Ya Allah, aku memohon kecintaanMU, kecintaan orang yang sentiasa mencintaiMU, kecintaan apa sahaja mendekatkan diriku kepadaMU, dan masukkanlah aku ke syurga bersama-sama kecintaan itu..

~frenz 4eva~

~frenz 4eva~